Sebagian Besar Mata Uang Asia Melemah Tertekan Laju Dolar, Bursa Saham Cenderung Menguat
Tuesday, May 07, 2024       16:42 WIB

Ipotnews - Sebagian besar mata uang Asiaberakhir melemah pada akhir sesi perdagangan Selasa ini (7/5), karena dolar AS menguat.
Laman Reuters, Selasa (7/5) melaporkan, rupiah Indonesia ditutup turun 0,2%, kehilangan penguatan yang diperoleh sehari sebelumnya, setelah data menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia pada periode Januari-Maret tumbuh pada laju tercepat dalam tiga kuartal.
Peso Filipina melemah 0,1%, setelah rilis inflasi tahunan negara ini menunjukkan peningkatan untuk bulan ketiga berturut-turut pada April lalu. Kondisi ini mendukung keputusan bank sentral baru-baru ini untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat.
Pasar regional masih berhati-hati mengenai arah suku bunga AS di masa depan karena mereka belum melihat adanya penguatan di mata uang Asia bahkan dengan imbal hasil AS yang turun, kata Lloyd Chan, analis mata uang senior di MUFG Bank.
"Dolar masih menarik. Dolar memiliki daya tarik yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan banyak mata uang Asia, dan perbedaan suku bunga menguntungkan AS dan terus membebani mata uang (regional)," kata Chan, seperti dikutip Reuters.
Baht Thailand dan dolar Taiwan masing-masing turun 0,2%. Taiwan dijadwalkan akan melaporkan angka inflasi bulan April pada Selasa ini.
Melawan tren regional, won Korea Selatan naik 0,2%. Yen Jepang juga melemah 0,4%, setelah kenaikan minggu lalu di tengah dugaan intervensi dari pihak berwenang Jepang untuk menghentikan penurunan tajam mata uangnya.
Sementara itu, bursa saham Asia meningkat lebih lanjut karena optimisme dari Federal Reserve yang mengisyaratkan bias  dovish  setelah pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lambat dari perkiraan minggu lalu, sehingga memperkuat taruhan pada penurunan suku bunga di akhir tahun.
Pasar suku bunga memperkirakan setidaknya satu kali penurunan suku bunga AS tahun ini, yaitu pada bulan November. Indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang, naik 0,2%.
Indeks saham acuan Korea Selatan melonjak sebanyak 2,2% setelah kembali dari hari libur pada hari Senin, mengikuti kenaikan Wall Street semalam.
Indeks saham Singapura naik 0,3%, sementara indeks saham Malaysia meningkat 0,8%, menyentuh level tertinggi baru dalam dua tahun. Para pelaku pasar saat ini menunggu keputusan suku bunga acuan Malaysia pada Kamis luas.
Bursa saham Taiwan meningkat 0,8%, sementara indeks saham Thailand mencapai level tertinggi dalam empat minggu dengan lonjakan 1,1%.
Namun busa saham Filipina turun 0,2%, dan saham-saham di Indonesia melemah 0,1% setelah sempat naik 0,3% di awal sesi perdagangan.

Sumber : admin